Bagaimana Tata Surya Terbentuk?
Sekitar lima milyar tahun yang lalu, sebuah bintang besar meledak menjadi supernova. Ledakan ini mengirim gelombang kejut ke ruang angkasa, menciptakan awan gas dan debu bintang berputar. Ketika awan ini berputar lebih kencang, bersinar terbentuk di pusatnya. Salah satu tonjolan itu mulai memanas perlahan dan akhirnya menjadi matahari.
Pada waktu bersamaan, tidak jauh dari tonjolan ini, potongan debu dan batuan yang mengandung karbon, silikon, dan es hancur membentuk objek kecil, disebut planetesimal. Objek ini segera menyatu menjadi terestrial atau planet berbatu seperti Bumi. Planet-planet ini terletak di dekat Matahari dan kaya akan logam, seperti yang kita gunakan untuk membangun jembatan dan mobil.
Di ruang angkasa yang lebih jauh, planet lebih besar seperti Yupiter dan Saturnus mengumpulkan es, hidrogen, dan gas metana menjadi rakasasa gas. Di luar dunia membeku ini, planet kerdil terbentuk dari es dan batuan.
Ke mana pun astronom mengarahkan teleskopnya, mereka bisa melihat Tata Surya baru terbentuk. Beberapa memiliki cincin debu tebal berbentuk seperti donat dengan planet muda tersembunyi di dalamnya. Bintang lain memiliki cincin debu tipis dengan ruang terbuka tempat planet baru terbentuk. Saat ini, kita sudah mengidentifikasi lebih dari ribuan planet mengitari bintang jauh, beserta 47 Tata Surya baru di sekeliling bintang jauh. Jumlah planet yang baru ditemukan akan bertambah ribuan dalam beberapa tahun ke depan.
Kamu bisa menganggap Tata Surya seperti lingkungan tetangga di ruang angkasa. Planet berbatu seperti apartemen kecil di dekap pusat kota. Raksasa gas adalah rumah-rumah besar di daerah pinggiran. Planet kerdil adalah tenda kemah kecil di taman atau pinggir kota (Ceres) dan jauh di pedesaan (Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris).



Komentar
Posting Komentar